Lubuk Landai

Kawasan Tradisional Lubuk Landai

Lubuk Landai adalah sebuah dusun yang terletak di Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo, Jambi. Yaitu di KM 25 ke arah Sumatera Barat. dusun ini merupakan salah satu dusun tua yang ada di Kabupaten Bungo, berbatasan dengan Dusun Tanah Periuk, Pasar Lubuk Landai, Tebing Tinggi, dan Pematang panjang.

Dusun ini dikenal dengan dusun yang ramai, hal ini dikarena Letaknya cukup strategis, yaitu diapit oleh dua jalan lintas besar, yaitu Lintas Sumatera dan Lintas Tanah Tumbuh (Jalan Lamo), disamping itu juga dusun ini terletak dipinggiran sungai batang tebo. Hal lain yang yang membuat dusun ini ramai adalah adanya jembatan penghubung antara jalan lintas Sumatera dengan Jalan Lintas Tanah Tumbuh, yang mana, hanya terdapat dua jembatan penghubung antara dua jalan lintas ini, yang satunya lagi terdapat di dusun Pelayang, Kecamatan Bathin III Pelayang. Ditambah lagi satu jembatan gantung yang terdapat di Dusun Rantau Embacang, kecamatan Tanah Sepenggal Lintas.

Jembatan Lubuk Landai

Lubuk Landai juga dikenal sebagai dusun yang padat, hal ini dikarenakan banyaknya jumlah penduduk,  hampir 70% lebih wilayah Lubuk Landai adalah perumahan penduduk, jarak antara rumah yang satu dengan yang lain hanya berkisar kurang dari 1 meter.

Di Lubuk Landai terdapat 3 buah Sekolah Dasar (SD), 3 Buah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMA), hal ini juga lah yang membuat dusun ini lebih dikenal dan lebih ramai dibanding dusun-dusun sekitarnya.

SMAN 1 Tanah Sepenggal

Disini juga terdapat pasar lelang karet, yang bertempat di simpang Lubuk Landai, pasar ini dibuka setiap dua minggu sekali, setiap dua minggu sekali, pasar ini selalu padat oleh para penjual yang akan melelang hasil kebunnya.

Dikarenakan dusun tua dan padat, disini terdapat banyak Mushalla dan Langgar, serta  2 buah masjid, yang mana salah satunya (Masjid Baiturrahim) merupakan masjid  terbesar d Kecamatan Tanah Sepenggal dan Sepenggal Lintas.

Didusun ini juga terdapat makam keramat, yakni makam Sri Pangeran Mangkubuwono (Orang Tuo Tengka), yang merupakan nenek moyangnya orang Lubuk Landai, pendiri Lubuk Landai yang berasal dari kerajaan Mataram Yogyakarta.

Keadaan sekarang di Lubuk Landai sebenarnya sudah sangat jauh dari julukannya sebagai dusun tua, hal ini dikarenakan banyak kebudayaan aslinya yang sudah tergeser dan hampir bahkan sudah punah. Rumah adat atau rumah asli Lubuk Landai pun sudah tidak bisa dijumpai lagi. Sekarang dusun ini identik dengan dusun maju. Hampir semua jalan yang ada didaerah itu sudah di aspal, jalan-jalan setapak pun sudah tidak ada lagi yang tanah.

Makam Orang Tuo Tengka, Lubuk Landai

Makam Orang Tuo Tengka

Makam Orang Tuo Tengka

Lubuk landai beberapa kali mengalami pemekaran, sebut saja Pematang Panjang dan Sungai Lilin, kedua dusun itu merupakan pecahan dari Lubuk Landai. Sebagian besar dari penduduk dusun Pematang Panjang, Pasar Lubuk Landai, Sungai Gambir, dan Tebing Tinggi  merupakan peranakan dari Lubuk Landai yang berpindah dan tinggal disana, hal inilah yang menyebabkan tidak adanya perbedaan bahasa dan logat diantara mereka.

Orang Lubuk Landai dikenal dengan bahasa mereka yang lembut, bahasa mereka sangat mudah untuk difahami, karna hampir sama dengan bahasa melayu, hal ini juga yang membuat mereka dijuluki “Sambal Telo Tamok Sasa”, dikarenakan lembutnya bahasa mereka.

Meski demikian, penduduk Lubuk Landai juga terkenal tanpa kompromi, beberapa kali mereka melakukan penyerbuan dan penyerangan ke daerah orang lain, sebut saja yang paling heboh adalah penyerbuan ke daerah Koto Baru, Sumatera Barat, yang oleh sebagian orang menyebut itu adalah tindakan yang sangat berani  karena menyerang daerah besar dan maju.

Hal ini pula yang membuat orang mengenal Lubuk Landai, mereka meskipun dikenal lembut dalam berbicara, tapi jangan sampai menggangu apalagi membuat kekacauan dengan mereka, karna mereka punya prinsip, meskipun tidak harmonis didalam dusun, tapi kalau sudah diganggu oleh daerah lain, mereka sacara otomatis akan bersatu padu.

Nama Lubuk Landai sendiri di tingkat Kabupaten, yakni di Kabupaten Bungo tidak pernah dipandang sebelah mata, hal ini dikarenakan orang-orang Lubuk Landai dari sejak dahulu sampai sekarang selalu berkecimpung dan selalu diperhitungkan didalam pemerintahan Kabupaten Bungo, yang paling terkenal tentunya Bapak Hoessin Saad yang merupakan mantan Bupati Bungo.

Balai Desa Lubuk Landai

Lubuk Landai jaga dikenal sebagai dusun yang bertuah, menurut cerita orang-orang pada zaman dulu, apabila ada orang asing yang berniat jahat masuk kedalam dusun itu, seperti mau mencuri dsbnya, orang itu tidak akan pernah bisa lagi untuk keluar dari dusun itu, dia akan tidak tahu lagi dimana jalan keluar dari dusun itu.

Masjid Baiturrahim, Lubuk Landai

Dikarenakan dusun tua, dusun ini tidak pernah lepas dari unsur-unsur mistik, sampai sekarang penduduk disana percaya akan tuah dan keramat yang dimiliki oleh dusun itu. apabila disana sudah keluar harimau atau sudah sering muncul buaya di sungai batang tebo sekitar itu, itu pertanda ada yang tidak beres dengan daerah itu, misalkan ada masalah dusun yang belum terselesaikan atau terbengkalai. Kalau harimau atau buaya itu sudah sering muncul, penduduk disana biasanya melakukan semacam sedekah kampung atau yang mereka sebut dengan cuci kampung untuk kembali membersihkan dusun itu, karna jika tidak, mereka percaya bencana atau bala’ akan datang ke dusun itu.

Baca Juga

Universitas Muara Bungo

Dewan Pengurus Universitas Muara Bungo